BAB III
EJAAN DAN TANDA BACA
A. Ejaan
Yang Disempurnakan (EYD)
Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memuat pengertian bahwa ejaan adalah
kaidah-kaidah dalam menggambarkan bunyi-bunyi ujaran (kata, kalimat, dan
sebagainya) dalam bentuk tertulis (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca. Dengan
demikian, ejaan adalah cara menuliskan bahasa (kata atau kalimat) dengan
menggunakan huruf dan tanda baca. Selain itu, Kridalaksana (1984:43) menyatakan
bahwa ejaan (spelling) adalah penggambaran bunyi bahasa dengan kaidah
tulis menulis yang distandarisasikan; yang lazimnya memiliki tiga aspek, yaitu:
(1) aspek fonologis yang menyangkut penggambaran fonem dengan huruf dan
penyusunan abjad, (2) aspek morfologis yang menyangkut penggambaran
satuan-satuan morfemis, dan (3) aspek sintaksis yang menyangkut penanda ujaran
berupa tanda baca. Sejalan dengan itu, HG. Tarigan (1986:2) menyatakan
bahwa ejaan adalah cara atau aturan menulis kata-kata dengan huruf menurut
disiplin ilmu bahasa. Ejaan dapat diartikan sebagai keseluruhan sistem
penulisan bunyi-bunyi bahasa.
Berdasarkan
dua pengertian ejaan di atas, dapat disimpulkan bahwa ejaan adalah seperangkat
aturan (sistem) dalam menuliskan atau melambangkan bunyi bahasa yang digunakan
dalam memindahkan bahasa lisan ke dalam bahasa tulis.
Dalam
perkembangannya, ejaan bahasa Indonesia pernah beberapa kali mengalami perubahan,
yaitu (1) mulai tahun 1901, penulisan bahasa Indonesia (waktu itu masih bernama
bahasa Melayu) dengan abjad Latin mengikuti aturan ejaan yang disebut Ejaan Van
Ophuijsen. Peraturan ejaan ini digunakan sampai bulan Maret 1947 atau ejaan van
Ophuijsen dipakai selama 46 tahun. (2) sejak 1 April 1947 berlaku ejaan yang baru
disebut ejaan Soewandi atau ejaan Republik. (3) ejaan pembaharuan disusun pada
masa kongres Bahasa Indoensia kedua di Medan tahun 1956. Ejaan ini belum
berhasil untuk ditetapkan, (4) ejaan Melindo (Melayu-Indonesia) tahun 1959.
Ejaan ini juga belum diresmikan. (5) Ejaan Lembaga Bahasa dan Kesusasteraan
(Ejaan LBK) tahun 1966. Ejaan LBK ini merupakan embrio terwujudnya Ejaan Bahasa
Indonesia yang Disempurnakan. (6) Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan
(EYD). Ejaan ini berlaku sejak 16 Agustus 1972 hingga sekarang ini digunakan di
seluruh Indonesia.
Saat
ini bahasa Indonesia menggunakan ejaan yang disebut Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan (EYD) mulai 17 Agustus 1972, setelah diresmikan di dalam pidato
kenegaraan Presiden Republik Indonesia (Jenderal Soeharto) pada 16 Agustus
1972. Buku Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
memuat aturan mengenai: (1)
pemakaian huruf, (2) penulisan huruf, (3) penulisan kata, (4) penulisan unsur
serapan, (5) pemakaian tanda baca.
Berikut ini disajikan secara ringkas beberapa aspek penerapan aturan ejaan dan
tanda baca dimaksud.
1. Pemakaian Huruf dan Penulisan Huruf
a. Abjad
Abjad bahasa Indonesia ada 26 huruf, yaitu
sebagai berikut.
Huruf Dibaca Huruf Dibaca
A a O o
B be P pe
C ce Q ki
D de R r
E e S es
F ef T te
G ge U u
H ha V fe
I i W we
J Je X eks
K ka Y ye
L el Z zet
M em
N en
Singkatan kata (termasuk singkatan kata
asing) yang dibaca huruf demi huruf dilafalkan menurut cara bahasa Indonesia.
Seperti
:
Singkatan Dibaca Bukan Dibaca
ABC a-be-ce e-bi-si
BBC be-be-ce bi-bi-si
ICCU i-ce-ce-u ai-si-si-yu
IGGI i-ge-ge-i ai-ji-ji-ai
IUD i-u-de ai-yu-di
LCC el-ce-ce el-si-si
LPG el-pe-ge el-pi-ji
YMCA ye-em-ce-a way-em-si-e
MTQ em-te-ki em-ti-kyu
TV te-fe ti-fi
b. Pemenggalan
Kata pada Kata Dasar
Hal yang terpenting dalam
pemenggalan kata pada kata dasar adalah sebagai berikut.
1) Kalau di
tengah kata ada dua buah konsonan yang berurutan, pemenggalannya dilakukan di antara
kedua konsonan itu.
Contoh: pan-dai cap-lok
Swas-ta ap-ril
2) Kalau di
tengah kata ada tiga buah konsonan atau lebih, pemenggalannya dilakukan di antara
konsonan yang pertama (termasuk ng) dengan kedua.
Contoh: in-stru-mern bang-krut
ul-tra ben-trok
in-tra
3) Imbuhan,
termasuk awalan yang mengalami perubahan bentuk, dipenggal serta partikel yang
biasanya ditulis serangkai dengan kata dasarnya, dapat dipenggal pada pergantian
baris.
Contoh: la-pa-ngan pe-la-jar
Pe-nuh-i per-gi-lah
c. Penulis
Nama Diri
Penulis nama diri (nama sungai, gunung,
jalan, dan sebagainya) disesuaikan dengan Ejaan Bahasa Indonesia yang
disempurnakan, kecuali jika ada pertimbangan khusus.
Akan tetapi, huruf kapital tidak
dipakai sebgaai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan
yang tidak diikuti nama orang.
Benar Salah
Ayahnya
menunaikan Ayahnya
menunaikan
ibadah
haji Ibadah
Haji
Sebagai seorang sultan, Sebagai
seorang Sultan,
ia tidak bertindak ia tidak bertindak
sewenang-wenang sewenang-wenang
2. Penulisan Huruf Kapital
Huruf
kapital ditulis: Contoh
1. Sebagai huruf pertama kata - Dia mengantuk
pada awal kalimat.
2. Sebagai huruf pertama petikan - Adik bertanya, “Kapan
kita pulang?”
Langsung.
3. Sebagai huruf pertama dalam - Tuhan
ungkapan menyangkut nama Tuhan,
hamba-Nya
dan kitab suci.
4. Sebagai huruf pertama nama gelar - Sultan Hasanudin
kehormatan/ keturunan/ keagamaan Haji Agus Salim
yang diikuti nama orang.
5. Sebagai huruf pertama unsur - Profesor Supomo
Nama jabatan dan pangkat yang Gubernur Irian Jaya
diikuti nama orang atau yang dipakai
sebagai pengganti nama orang tertentu,
nama instansi, atau nama tempat.
6. Sebagai huruf pertama unsur nama orang - Amir Hamzah
7. Sebagai huruf pertama nama bangsa - bangsa Indonesia
suku bangsa, dan bahasa.
bahasa Inggris
8. Sebagai huruf pertama nama tahun, - tahun Hijriah
bulan, hari, hari raya, dan
Perang Dunia Kedua
peristiwa sejarah.
9. Sebagai huruf pertama nama geografi - Gunung Merapi
10. Sebagai huruf pertama semua unsur - Republik Indonesia
nama negara/ lembaga pemerintahan
Keputusan Presiden RI
/ dokumen resmi. Nomor 57 Tahun 1991
11. Sebagai huruf pertama setiap - Perserikatan Bangsa-
unsur bentuk
ulang sempurna Bangsa
yang terdapat
pada nama badan Undang-Undang Dasar
/ lembaga pemerintahan
1945
/ dokumen resmi.
12. Sebagai huruf pertama semua - Bacalah majalah Bahasa dan Sastra
kata didalam nama buku, majalah, Ia menulis makalah “Asas-Asas
surat kabar, dan judul karangan Hukum Perdata”.
kecuali kata seperti di, ke, dari,
dan, yang, untuk yang tidak terletak
pada posisi awal.
13. Sebagai huruf pertama unsur - S.H
(sarjana hukum)
singkatan nama gelar, pangkat, Sdr. (saudara)
dan sapaan.
14. Sebagai huruf pertama kata -
“Kapan Bapak berangkat?”
penunjuk hubungan kekera- Tanya
Harto.
batan yang dipakai dalam Surat Saudara sudah saya terima
penyapaan/ pengacuan.
15. Sebagai huruf pertama kata ganti ANDA. - Surat
Anda telah kami terima.
Huruf besar tidak
ditulis:
1. Sebagai huruf pertama nama - Ia
pergi naik haji
gelar kehormatan/ keturunan/
keagamaan
yang tidak diikuti
nama orang.
2. Sebagai huruf pertama unsur nama - Kemaren Mayor Ahmad dilantik
jabatan/ pangkat yang tidak diikuti menjadi kolonel
nama orang/ instansi/ tempat.
3. Sebagai huruf pertama nama orang - mesin diesel
yang digunakan sebagai nama jenis 5 ampere
atau satuan ukuran.
4. Sebagai huruf pertama nama bangsa/ -
keinggris-inggrisan
suku/ bahasa yang dipakai sebagai
bentuk dasar kata tururnan.
5. Sebagai huruf pertama peristiwa - Perlombaan senjata membawa risiko
sejarah yang tidak dipakai sebagai nama. Pecahnya perang dunia
6. Sebagai huruf pertama istilah geografi - mendaki
gunung
yang tidak menjadi unsur nama diri berlayar ke arah tenggara
7. Sebagai huruf pertama yang bukan - menjadi sebuah republik
nama resmi negara, lembaga pemerintahan, menurut undang-undang
yang ada
badan, dan dokumen resmi.
8. Sebagai huruf pertama kata penunjuk - kita
harus menghormati bapak
hubungan kekerabatan yang tidak dan ibu kita
dipakai dalam penyapaan/ pengacuan
II. Penulisan
Huruf Miring
Huruf miring ditulis dalam cetakan :
1.
Untuk menuliskan nama buku/ - Strategi Hidup
Sukses
majalah/ harian yang dikutip
dalam tulisan.
2.
Untuk
menegaskan atau meng- - Dia bukan menipu,
tetapi ditipu
khususkan
huruf/ bagian kata/
kata/
kelompok kata.
3.
Untuk
menuliskan kata nama - Negara itu memilki Welt anschauung
ilmiah/
ungkapan asing kecuali ‘pandangan
dunia’, namun
yang
telah disesuaikan ejaannya. mengalami
kudeta juga
Cara
menulis :
Dalam
tulisan tangan atau ketikan, huruf/kata yang akan dicetak miring diberi satu
garis di bawahnya.
III. Penulisan
Angka
Menurut
“pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan” edisi kedua
(1987), dalam bahasa indonesia digunakan
angka arab dan angka romawi. Wujudnya demikian:
Angka Arab Angka
Romawi
0
1
I
2 II
3 III
4 IV
5
V
6 VI
7 VII
8 VIII
9 XI
10 X
50 L
100 C
500 D
1.000 M
5.000 V
10.000.000 M
Tertib pemakaian dan penulisan angka-angka itu
diatur sebagai berikut:
Contoh
1.
Untuk
menyatakan ukuran-ukuran - 1 sentimeter
panjang, berat, luas dan isi 2 kilogram
4
meter persegi
3
liter
2.
Untuk
menyatakan satuan waktu - 1 jam 20 menit
Pukul
14.00
3.
Untuk
menyatakan nilai uang. - Rp. 5. 000, 00
Y
100 ( 100 yen Jepang )
4.
Untuk
menyatakan kuantitas - 10 persen, 27 orang
5.
Untuk
melambangkan nomor - Jalan tanah Abang III
jalan,
rumah, apartemen, atau No.
27
kamar
pada alamat.
6.
Umtuk
menomori bagian karangan - Bab X, Pasal 5, halaman 252
dan
ayat kitab suci. Surah
Yasin: 9
7. Penulisan bilangan utuh:
Dengan Angka Dengan
Huruf
12 dua
22 dua puluh dua
222 dua ratus dua
puluh dua
8. Penulisan bilangan pecahan :
Dengan Angka Dengan
Huruf
½ setengah
¾ tiga
perempat
1/16 seperenam
belas
3 2/3 tiga dua
pertiga
1/100 seperseratus
1% satu
persen
1 0/00 satu permil
1,2 satu
dua persepuluh
9. Penulisan bilangan tingkat:
Kantor tingkat II
Kantor tingkat ke-2
Kantor tingkat kedua
10. Penulisan lambang bilangan
yang mendapat akhiran –an:
tahun ’90-an - tahun sembilan puluhan
uang 5000-an - uang lima ribuan
lima uang 1000-an - lima uang ribuan
11. lambang bilangan yang dapat dinya- -
Amir menonton drama itu sampai
takan denga satu atau dua kata
ditulis tiga kali
dengan huruf kecuali jika beberapa
kendaraan yang ada 10 bus, 20 truk, dan
lambang bilangan dipakai seacara 30 sedan
berurutan.
12. Lambang bilangan pada awal - Dua Puluh orang telah hadir.
kalimat ditulis dengan huruf .
13. Angka yang menunjukkan bilangan -
Jumlah penduduk Indonesia 182 juta orang
Besar
dapat dieja sebagian supaya
lebih mudah dibaca.
14. Bilangan
tidak perlu ditulis dengan -
Perpustakaan itu mempunyai 2500 buku.
angka
dan huruf sekaligus kecuali di-
dalam
dokumen resmi seperti akta
dan kuitansi.
15. Jika
bilangan dilambangkan dengan -
penerimaan sebesar Rp. 999, 75
angka
dan huruf, penulisannya harus penerimaan sebesar 999, 75 rupiah.
tepat.
IV. Penulisan
Kata
Dalam bahasa tulis Indonesia terdapat macam-macam
kata yang berikut :
a.
Kata dasar
b.
Kata turunan
c.
Kata bentuk
ulang
d.
Gabungan kata
e.
Kata ganti
f.
Kata depan
g.
Kata sandang
(si, dan sang)
h.
Partikel
i.
Singkatan
j.
Akronim
Penulisan Kata
a.
Kata Dasar ditulis sebagai satu kesatuan; Contoh: Buku
itu sangat tebal.
b.
Kata Turunan;
Contoh: bangun: membangun, bergetar: bergeletar, masuk:masukan, sebar luas:
sebar luaskan, menyebarluaskan, pertanggungjawaban, mahasiswa. Mahakuasa, maha
pengasih.
c.
Gabungan Kata yang
ditulis serangkai. Contoh: acapkali, akhirulkalam,beasiswa, daripada, olahraga,
silaturahmi.
d.
Kata ganti ku, mu,
dan nya ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya atau yang
mendahuluinya. Contoh: Apa yang kumiliki boleh kauambil,
e.
Kata Depan: di, ke,
dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Contoh: Buku itu
terletak di dalam lemari. Ke depan, di siang itu, di abad 21.
Asas ketepatan harus diterapkan sepenuhnya pada penulisan kata-kata
dalam bahasa tulis Indonesia itu. Tertib penulisannya menurut “pedoman umum
Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan” edisi kedua (1987) adalah sebagai
berikut:
a.
Penulisan
Kata Dasar
Kata
dasar ditulis sebagai kesatuan. - Buku ini sangat tebal.
b.
Penulisam
Kata Turunan
1.
Imbuhan
berupa awalan ditulis - bangun: membangunkan
Serangkai
dengan kata dasar-
Nya.
2.
Imbuhan
berupa sisipan ditulis - bergetar: bergeletar
serangkai
dengan kata dasarnya.
3.
Imbuhan
berupa akhiran ditulis - masuk: masukan
serangkai
dengan kata dasarnya.
4.
Jika bentuk
dasar berupa gabungan - tepuk tangan:
kata,
awalan/akhiran ditulis serangkai bertepuk
tangan
dengan
kata yang langsung meng- sebar
luas: sebarluaskan
ikuti
atau mendahuluinya.
5.
Jika bentuk
dasar yang berupa - menyebarluaskan
gabungan
kata mendapat awalan dan pertanggung
jawaban
akhiran
sekaligus, unsur gabungan
kata
itu ditulis serangkai.
6.
Jika salah
satu unsur gabungan kata - mahasiswa
hanya
dipakai dalam kombinasi, nonkomersial
gabungan
kata itu ditulis serangakai. semiprofesional
7.
Jika unsur
gabungan kata diikuti oleh - non-Indonesia
kata
dengan awal huruf besar, diantara
kedua
unsur itu dituliskan tanda hubung.
8.
Jika kata maha
sebagai unsur gabungan - Tuhan yang Maha Esa
diikuti
oleh kata esa dan kata yang Tuhan
yang Maha Pengasih
bukan
kata dasar, gabungan itu ditulis
terpisah.
c.
Penulisan
Bentuk Ulang
Bentuk
ulang ditulis secara lengkap - anak-anak karang-mengarang
dengan
menggunakan tanda hubung.
d.
Penulisan
Gabungan Kata
1.
Gabungan kata
(kata majemuk), - duat besar
termasuk
istilah khusus, unsur- bus
cepat terbatas
unsurnya
tertulis terpisah.
2.
Gabungan kata
yang mungkin - alat dengar-pandang
menimbulkan
salah pengertian dapat (audiovisual)
ditulis
dengan tanda hubung untuk buku sejarah-baru
menegaskan
pertalian unsur yang
bersangkurtan.
3.
Gabungan kata
yang ditulis serangkai:
Acapkali
Adakalanya
Alhamdulillah
Astaghfirullah
Bagaimana
Barangkali
Bilamana
bismillah
beasiswa
belasungkawa
Akhirulkalam
bumiputra
daripada
darmabakti
darmasiswa
darmawisata
duka cita
halalbihalal
hulubalang
kacamata
kasatmata
kepada
keratabasa
kilometer
|
manakala
manasuka
mangkubumi
matahari
olahraga
padahal
paramasastra
peribahasa
puspawarna
radioaktif
saptamarga
saputangan
saripati
sebagaimana
sediakala
segitiga
sekalipun
silaturrahmi
sukacita
sukarela
sukaria
syahbandar
titimangsa
wasalam
|
e.
Penulisan
Kata Ganti
1.
Kata ganti ku
dan kau ditulis - apa
yang kumiliki boleh kau ambil
serangkai dengan kata yang
mengikutinya.
2.
Kata ganti ku,
mu, dan nya ditulis - Bukuku,
bukumu, dan bukunya tersi-
serangkai
dengan kata yang mpan di
perpustakaan
mendahuluinya.
f.
Penulisan
Kata Depan
1.
Kata depan di,
ke, dan dari ditulis - kain itu terletak di dalam lemari
terpisah dari
kata yang mengiku- ia berjalan ke
luar hutan
tinya kecuali
didalam gabungan ia datang dari
sala
kata yang sudah lazim dianggap
sebagai satu kata seperti kepada
dan daripada.
2.
Kata-kata
yang ditulis serangkai. - Ia masuk, lalu keluar lagi.
Bawa kemari
gambar itu.
Amin
lebih tua daripada Ahmad
g.
Penulisan
kata si dan sang
Kata si
dan sang ditulis terpisah - surat itu kembali kepada si pengirim
dari
kata yang mengikutinya. Harimau
itu marah kepada sang kancil.
h.
Penulisan
Partikel
1.
Partikel –lah,
-kah, dan –tah ditulis - Bacalah buku ini!
serangkai
dengan kata yang siapakah
pelakunya?
mendahuluinya. Apatah
gunanya bersedih hati?
2.
Partikel pun
ditulis terpisah dari - Apa pun yang di makannya, ia tetap
kurus.
kata
yang mendahuluinya kecuali Jika
ayah pergi, adik pun ingin ikut
kelompok
kata yang lazim
dianggap
padu.
3.
kelompok kata
yang lazim dianggap padu:
adapun
andaipun
ataupun
bagaimanapun
biarpun
kalaupun
kendatipun
maupun
meskipun
sekalipun
sungguhpun
walaupun
4.
Partikel per
yang berarti ‘mulai’, - kenaikan gaji per 1
‘demi’,
dan ‘tiap’ ditulis terpisah April
(mulai 1 April)
dari
bagian kalimat yang Mereka
masuk satu per satu
mendahului
atau mengikutinya. (satu demi
satu)
Harganya
seratus rupiah per lembar
(seratus
rupiah tiap lembar).
i.
Penulisan
Singkatan
Singkatan
adalah bentuk kata dipendekkan yang terdiri atas satu huruf atau lebih. Tertib
penulisannya diatur demikian:
1.
Singkatan
nama orang, nama gelar, - Moh. Hatta S.H.
sapaan,
jabatan, atau pangkat Sdr.
diikuti
dengan tanda titik.
2.
Singkatan
nama resmi lembaga - DPR (Dewan Perwakilan Rakyat)
pemerintahan,
badan, dan nama PT (Perseroan
Terbatas)
dokumen
resmi yang terdiri atas - KTP (
Kartu Tanda Penduduk)
huruf
awal ditulis dengan huruf
besar
dan tidak diikuti dengan
tanda
titik.
3.
Singkatan
umum yang terdiri atas - sda. (sama dengan atas)
tiga
huruf atau lebih diikuti satu
tanda titik.
4.
Singkatan
umum dari dua kata - a.n. (atas nama)
diberi tanda titik masing-masing. d.a.
(dengan alamat)
5.
Lambang
kimia, singkatan satuan - Cu (kuprum)
ukuran,
takaran, timbangan, kg
(kilogram)
dan
mata uang tidak diikuti Rp
(rupiah)
tanda titik.
j.
Penulisan
Akronim
Akronim
adalah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata, ataupun
gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai kata.
Tertib penulisannya diatur demikian:
Contoh
1.
Akronim nama
diri yang berupa - STAI (Sekolah Tinggi Agama I)
gabungan huruf awal dari deret
kata ditulis seluruhnya dengan
huruf besar.
2.
Akronim nama
diri yang berupa - Bappenas (Badan Perencanaan
gabungan suku kata atau gabungan Pembangunan
Nasional)
huruf dan suku kata dari deret
kata ditulis dengan huruf awal huruf besar.
3.
Akronim yang
bukan nama diri yang - pemilu (pemilihan umum)
berupa gabungan huruf, suku kata, radar
(radio detecting and ranging)
ataupun gabungan huruf dan suku kata
dari deret kata seluruhnya ditulis
dengan huruf kecil.
4.
Pembentukan
akronim hendaknya memperhatikan persyaratan berikut:
1)
Jumlah suku
katanya tidak melebihi jumlah suku kata yang lazim pada kata Indonesia.
2)
Pembentukan
pengindahan keserasian kombinasi vokal dan konsonan yang sesuai dengan pola
kata di Indonesia yang lazim.
k.
Penulisan
Kata Penggalan
Dalam pergantian baris sesuatu kata Indonesia perlu dipenggal.
Tertib pemenggalan itu diatur sebagai berikut:
1.
Jika ditengah
kata ada huruf - ma-in, ka-um
vokal berurutan, pemenggalan
dilakukan diantara kedua
huruf vokal itu.
2.
Huruf
diftong, ai, au, dan oi - sau-da-ra, am-boi
tidak pernah diceraikan sehingga
tidak dilakukan pemenggalan
bagian kata itu.
3.
Jka ditengah
kata ada huruf - ba-pak, ke-nyang
konsonan atau gabungan huruf
konsonan diantara dua buah huruf
vokal, pemenggalan dilakukan
sebelum huruf konsonan.
4.
Jika ditengah
kata ada dua huruf - man-di, makh-luk
konsonan yang berurutan,
pemenggalan dilakukan
diantara kedua huruf konsonan itu.
5.
Jika ditengah
kata ada tiga huruf - benb-trok, bang-krut
konsonan atau lebih, pemenggalan in-strumen
dilakukan diantara huruf konsonan
yang pertama dan yang kedua.
6.
Imbuhan akhiran
dan awalan - makan-an
termasuk awalan yang meng- me-nariki
(kata dasar
alami perubahan bentuk dapat tarik)
dipenggal pada pergantian baris. Meng-ukur
atau me-ngukur
7.
Suku kata
yang berupa satu - itu (bukan: i-tu)
vokal tidak dipenggal pada mau
(bukan: ma-u)
ujung baris atau pangkal baris.
8.
Akhiran –i
tidak dipenggal supaya - me-miliki (bukan milik-i)
jangan terdapat satu huruf saja
pada pangkal baris.
9.
Kata
berimbuhan sisipan dipenggal
demikian :
Tunjuk - te-lun-juk
Sambung - si-nam-bung
Gigi - ge-li-gi
10. Jika suatu kata terdiri atas lebih dari satu unsur
dan salah satu unsur itu dapat bergabung dengan unsur lain, pemenggalan dapat
dilakukan:
(1) di antara unsur-unsur itu
atau
(2) pada unsur gabungan itu
sesuai dengan aturan 1 – 5 di atas.
Biografi : bio-grafi,
bi-o-gra-fi
Kilogram : kilo-gram,
Ki-lo-gram
Pascapanen : pasca-panen,
Pas-ca-pa-nen
11. Pemenggalan nama orang, badan hukum, dan nama diri
disesuaikan dengan Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan kecuali jika ada
pertimbangan khusus.
V. Penulisan Tanda Baca
Menurut
“pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan” edisi kedua (1987),
dalam penulisan bahasa Indonesia dipergunakan 15 macam tanda baca yang berikut:
Nama Tanda Lambang
Tulis
a.
Tanda titik .
b.
Tanda koma ,
c.
Tanda titik
koma ;
d.
Tanda titik
dua
e.
Tanda hubung -
f.
Tanda pisah _
g.
Tanda elipsis ...
h.
Tanda tanya ?
i.
Tanda seru !
j.
Tanda kurung ( )
k.
Tanda kurung
siku [ ]
l.
Tanda petik ” ”
m.
Tanda petik
tunggal ’ ’
n.
Tanda garis
miring /
o.
Tanda
penyingkat ’
a.
Penulisan
Tanda Titik
Tanda titik ditulis:
1.
Pada akhir
kalimat pernyataan. - Ayahku tinggal di Solo.
2.
Dibelakang
angka/huruf dalam bagan, ikhtisar, - 1. Universitas
Gadjah Mada
Atau daftar. A. Fakultas Biologi
B. Fakultas Ekonomi
3.
Untuk
memisahkan angka jam, menit, dan detik. - Pukul 1.35.20
(pukul
1 lewat 35 menit 20 detik)
4.
Untuk
menunjukkan jangka waktu. - 1.35.20 jam (1 jam, 35 menit 20
detik)
5.
Di antara
pengarang, judul, dan tempat - the Liang Gie. 1991.
terbit dalam daftar pustaka. Strategi
Hidup Sukses. Yogyakarta:
Liberty.
6.
Untuk
memisahkan bilangan ribuan - 24.200 orang
atau kelipatannya.
Tanda titik tidak ditulis:
1) Di
belakang angka/huruf dalam bagan, - Patokan Umum
ikhtisar,
atau daftar jika angka/huruf itu 1.1 Isi Karangan
merupakan
yang terakhir dalam 1.2 Ilustrasi
deretan
angka/ huruf 1:2.1
Gambar Tangan.
2) Untuk
memisahkan bilangan ribuan - Tahun 1956
atau
kelipatannya yang bukan jumlah. Nomor
giro 5645678
3) Pada
akhir judul yang merupakan kepala - Tata Tulis Bahasa Indonesia
Karangan
atau lainnya.
4) Di
belakang alamat pengirim dan tanggal -
Jalan Jayengprawiran 21
surat. YOGYAKARTA
1
April 1991
5) Di
belakang nama dan alamat penerima - Balai Bimbingan Mengarang
surat. Jalan
Magelang 172
YOGYAKARTA
55241
b.
Penulisan
Tanda Koma
Tanda koma ditulis:
1.
Diantara
unsur-unsur dalam - Saya membeli kertas, pena, dan
perincian/pembilangan Tinta.
2.
Untuk
memisahkan dua kalimat - Saya ingin datang, tetapi hari hujan,
setara yang didahului oleh kata
seperti tetapi atau melainkan.
3.
Untuk
memisahkan anak kalimat - Kalau hari hujan, saya tidak akan
dari induk kalimat jika anak kalimat datang
itu mendahului induk kalimatnya.
4.
Di belakang
kata/ ungkapan penghubung - Oleh karena itu, (jadi, atau dengan
antarkalimat yang terdapat pada demikian),
kita harus berhati-hati.
awal kalimat.
5.
Untuk
memisahkan kata seperti o, ya, - Hati-hati ya, nanti jatuh.
wah, aduh, kasihan, dari kata lain
dalam kalimat.
6.
Untuk
memisahkan petikan langsung - Kata Ibu, “Saya gembira sekali”.
dari bagian lain dalam kalimat.
7.
Di antara (i)
nama dan alamat, (ii) - Sdr. Abdullah, jalan Pisang Batu,
bagian-bagian alamat, (iii) tempat dan Bogor
tanggal dan (iv) nama tempat dan Surabaya,
10 Mei
wilayah atau negeri yang ditulis berurutan. 1991
Kuala
Lumpur, Malaysia
8.
Untuk
menceraikan bagian nama - Alisjahbana, Sultan Takdir
yang dibalik susunannya dalam
daftar pustaka
9.
Di antara
bagian-bagian dalam - The Liang Gie, Strategi Hidup sukses
catatan kaki. (
Yogyakarta : Liberty 1991), hlm. 147
10. Di antara nama orang dan gelar - B. Ratulangi, S.E
akademik yang mengikutinya.
11. Di muka angka persepuluhan atau - 12,5 m
di antara rupiah dan sen. Rp.12,50
12. Untuk mengapit keterangan tambahan - Guru
saya, Pak Ahmad, pandai sekali
yang sifatnya tidak membatasi.
13. Di belakang keterangan yang terdapat - Atas
bantuan Agus, Karyadi
pada awal kalimat untuk menghindari mengucapkan
terima kasih
salah baca.
Tanda Koma tidak ditulis:
1) Untuk
memisahkan anak kalimat -
Saya tidak akan datang kalau hari
dari
induk kalimat jika anak kalimat hujan
itu
mengiringi induk kalimatnya.
2) Untuk
memisahkan petikan langsung - “Berdiri lurus-lurus!”
dari
bagian lain yang mengiringinya perintrahnya
dalam
Kalimat
jika petikan langsung itu
berakhir
dengan tanda tanya atau
tanda
seru.
c.
Penulisan
Tanda Titik Koma
Tanda titik koma ditulis:
1.
Untuk
memisahkan bagian-bagian kalimat - Malam makin larut;
2.
Sebagai
pengganti kata penghubung - Ayah membaca buku;
untuk memisahkan kalimat yang setara Ibu
menulis surat;
dalam kalimat majemuk Adik
menghafal pelajaran;
Saya
sendiri asyik melukis.
d.
Penulisan
Tanda titik Dua
Tanda titik dua ditulis:
1.
Pada akhir
pernyataan lengkap - Kita memerlukan perabot: kursi, meja, dan
jika diikuti rangkaian/pemerian. lemari.
2.
Sesudah
kata/ungkapan yang - Tempat
memerlukan pemerian. Sidang :
Ruang 104
Hari : Senin
Waktu :
09.03
3.
Dalam teks
drama sesudah - Ibu :
”Bawa kopor ini,Mir!”
pelaku dalam percakapan. Amir :
”Baik, Bu”.
4.
Di antara
jilid atau nomor - Tempo, 1 (1971), 34:7
dan halaman.
5.
Di antara bab
dan ayat dalam - Surah Yasin:9
kitab suci.
6.
Di antara
judul dan anak judul - Cara
Belajar yang Efisien: Sebuah Buku
suatu karangan. Pegangan untuk Mahasiswa
7.
Di antara
nama kota dan - The Liang Gie. Strategi
Hidup Sukses.
penerbit buku acuan dalam Yogyakarta:
Liberty, 1991.
karangan.
e.
Penulisan
Tanda Hubung
Tanda hubung ditulis:
1.
Untuk
menyambung suku-suku - Di samping cara lama itu dikembangkan
kata dasar yang terpisah oleh
2.
Untuk
menyambung awalan - Kini ada cara mengukur panas
dengan bagian kata di belakangnya Senjata
itu merupakan suatu pertahanan
atau akhiran dengan bagian kata yang
canggih.
di depannya pada pergantian baris.
3.
Untuk
menyambung unsur-unsur - Anak-anak
kata ulang. Kemerah-merahan
4.
Untuk
menyambung huruf kata -
p-a-n-i-t-i-a
yang di eja satu-satu.
5.
Untuk
menyambung bagian-bagian - 8-4-1991
tanggal. (8
April 1991)
6.
Untuk
memperjelas hubungan - ber-evolusi atau
bagian kata/ungkapan be-revolusi
dua
puluh lima-ribuan
` (20
x 5.000)
7.
Untuk
memperjelas penghilangan - tanggung jawab- dan kesetiakawanan
bagian kelompok kata sosial
8.
Untuk
merangakaikan se- dengan - se-Indonesia
kata berikutnya yang dimulai
dengan huruf besar.
9.
Untuk
merangkaikan ke- - hadiah ke-2
dengan angka.
10. Untuk merangkaikan angka - tahun 90-an
dengan –an
11. Untuk merangkaikan singkatan - sinar-X
berhuruf besar dengan
imbuhan/kata.
12. Untuk merangkaikan nama - Menteri-Sekretaris
jabatan rangkap. Negara
13. Untuk merangkaikan unsur bahasa - di-smash
Indonesia dengan unsur bahasa asing
f.
Penulisan
Tanda Pisah
Tanda pisah ditulis:
1.
Untuk
membatasi penyisipan kata/ - Kemerdekaan bangsa itu – saya yakin akan
kalimat yang memberi penjelasan tercapai
– di perjuangkan oleh bangsa itu
di luar bangun kalimat. sendiri
2.
Untuk
menegaskan adanya kete- - Rangkaian temuan ini –evolusi, teori
rangan aposisi atau keterangan kenisbian,
dan kini juga pembelahan atom
yang lain sehingga kalimat menjadi -
telah mengubah konsepsi kita tentang
lebih jelas. alam
semesta
3.
Di antara dua
bilangan dengan - 1 – 100 (satu sampai dengan seratus)
arti ’ sampai dengan’.
4.
Di antara dua
tanggal dengan - 30 Maret – 20 April 1988 - 1991
arti ’sampai dengan’.
5.
Di antara dua
kota dengan - Yogyakarta
arti ’sampai ke’. Jakarta
Cara mengetik:
Dengan mesin ketik tanda ini ditulis dengan dua buah tanda hubung tanpa
spasi sebelum dan sesudahnya.
g.
Penulisan
Tanpa Elipis
Tanpa elipis ditulis:
1.
Dalam kalimat
yang terputus-putus. - Kalau begitu ....ya, marilah kita bergerak
2.
Untuk
menunjukkan bahwa dalam - Sebab-sebab kemerosotan .... akan di teliti
kalimat/ naskah ada bagian yang lebih
lanjut
dihilangkan.
Cara menulis:
Tanda ini ditulis dengan tiga buah tanda titik. Jika bagian yang
dihilangkan.... yakni tanda titik yang keempat untuk menandai akhir kalimat
h.
Penulisan
Tanda Tanya
Tanda tanya ditulis:
1.
Pada akhir
kalimat-tanya. - Kapan ia berangkat?
2.
Di dalam
tanda kurung untuk - Ia dilahirkan pada tahun 1682 (?)
menyatakan bagian kalimat yang Uangnya
sebanyak 10 juta rupiah (?)
disangsikan atau yang kurang hilang.
dapat dibuktikan kebenarannya
i.
Penulisan
Tanda Seru
Tanda seru
ditulis sesudah ungkapan/ - Berangkatlah sekarang juga!
pernyataan yang berupa seruan atau
perintah yang menggambarkan kesungguhan,
ketidakpercayaan, atau pun rasa emosi yang kuat.
j.
Penulisan
Tanda Kurung
Tanda kurung ditulis:
1.
Untuk
mengapit tambahan keterangan/ - bagian perencanaan sudah selesai
Penjelasan. menyusun
DIK ( Daftar Isian Kegiatan).
2.
Untuk
mengapit keterangan atau - Sejak Tranggono yang berjudul
penjelasan yang bukan bagian ”Ubud”
(nama tempat yang terkenal
integral pokok pembicaraan. Di
Bali) ditulis 1962.
3.
Untuk
mengapit huruf kata yang - pejalan kaki itu berasal dari (kota)
kehadirannya didalam teks dapat Surabaya.
dihilangkan.
4.
Untuk
mengapit angka/ huruf yang - Faktor produksi menyangkut masalah .....
memerinci urutan keterangan.
k.
Penulisan
Tanda Kurung Siku
Tanda kurung siku ditulis:
1.
Untuk
mengapit huruf/ kata/ kelompok - Sang Sapurba
kata sebagai koreksi atau tambahan men[d]engar
bunyi gemerisik.
pada kalimat orang lain. Tanda itu
menyatakan bahwa kesalahan/
kekurangan memang terdapat di
dalam naskah asli.
2.
Untuk
mengapit keterangan dalam - Persamaan kedua proses ini
kalimat penjelas yang sudah (perbedaannya
dibicarakan
bertanda kurung di
dalam Bab II [dilihat halaman 35 – 38]
tidak
dibicarakan) perlu dibentangkan
disini
l.
Penulisan
Tanda Petik
Tanda petik ditulis:
1.
Untuk
mengapit petikan langsung - Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, ”Bahasa
yang berasal dari pembicaraan/ negara
ialah bahasa Indonesia”.
tulisan.
2.
Untuk
mengapit judul syair/ - Sajak ”Berdiri Aku” terdapat pada
karangan bab buku yang dipakai halaman
5 buku ini.
dalam kalimat.
3.
Untuk
mengapit istilah ilmiah - Pekerjaan itu dilaksanakan dengan cara
yang kurang dikenal atau kata ”Coba
dan ralat” saja.
yang mempunyai arti khusus.
4.
Tanda petik
penutup mengikuti - kata Tono, ”Saya juga pergi.”
tanda baca yang mengakhiri
petikan langsung
5.
Tanda baca
penutup kalimat - Karena warna kulit nya, Budi mendapat
ditempatkan di belakang tanda julukan
”Si Hitam”
petik yang mengapit kata ungkapan
yang dipakai dengan arti khusus
pada ujung kalimat.
m.
Penulisan
Tanda Petik Tunggal
Tanda petik tunggal ditulis:
1.
Untuk mengapit
petikan yang - Tanya Basri, ” Kau dengar bunyi ’kring
tersusun di dalam petikan lain. -kring’
tadi?”
2.
Untuk
mengapit makna/ terjemahan/ - feedback
’balikan’
penjeasan kata atau ungkapan asing.
n.
Penulisan
Tanda garis Miring
Tanda garis miring ditulis :
1.
Dalam nomor
surat dan nomor - No. 7/ PK/ 1991
pada alamat.
2.
Untuk
penandaan masa satu tahun - Tahun anggaran
yang terbagi dalam dua, tahun takwim. 1991/
1992
3.
Sebagai
opengganti kata atau -
pengiriman uang lewat pos/bank
4.
Sebagai
pengganti kata tiap - harganya Rp.25,00/ lembar
o.
Penulisan
tanda Penyingkat
Tanda penyingkat ditulis:
1)
Untuk
menunjukkan penghilangan - Ali ’kan kusurati.
bagian kata. (’kan
– akan)
2)
Untuk
menunjukkan penghilangan - 1
Januari ’91
bagian angka tahun. (’91 1991).
Demikianlah garis besar pedoman, aturan, dan tertib
penulisan unsur-unsur kebahasaan dari bahasa tulis Indonesia. Pengabaian
terhadap segenap ketentuan itu akan membuat suatu karangan sulit dimengerti
oleh pembaca, padahal karangan yang baik hendaknya dapat dibaca dan dimengerti
oleh pembaca. Penaatan terhadap ketentuan-ketentuan itu secara lengkap dan
cermat pasti meningkatkan keterbacaan sesuatu karangan.
Agar Anda dapat memahami penggunaan EYD secara benar, bacalah dengan cermat buku: PEDOMAN UMUM EJAAN BAHASA INDONESIA YANG DISEMPURNAKAN,
halaman 13-21. Perhatikan contoh-contoh yang diberikan dengan teliti.
KUIS: PENGUASAAN EJAAN BAHASA INDONESIA YANG
DISEMPURNAKAN
Dosen: Drs. M. Hurmaini, M.Pd.
Latihan
1
A. Cobalah
Anda jawab pertanyaan di bawah ini dengan tepat.
(1) Apakah
perbedaan antara huruf dan fonem?
(2) Mengapa
unsur-unsur diftong dan gabungan konsonan tidak boleh dipisahkan dalam
pemenggalan
kata.
(3) Pertimbangan
apakah yang memungkinkan nama diri yang ditulis dengan ejaan lama
masih
dapat dipertahankan.
(4) Kata
apa sajakah yang tergolong sebagai penunjuk hubungan kekerabatan.
(5) Mengapa
huruf pertama nama suku bangsa dan bahasa
tidak ditulis dengan huruf kapital
jika
mendapat imbuhan?
B. Pilihlah
jawaban B jika ejaan dalam pernyataan di bawah ini benar dan S jika salah.
(1) B S Saya
besok akan menjemput Paman saya di Pulogadung.
(2) B S Ia
akhirnya sukses sebagai pedagang Batik Pekalongan.
(3) B S Hari
ini duta beesar Amerika serikat mengakhiri masa tugasnya di Indonesia.
(4) B S Majalah
“Prisma” selalu terbit dalam dua edisi.
(5) B S Kata
canggih merupakan padanan kata asing sophisticated.
(6) B S Minggu
depan ayahnya akan dilantik menjadi Gubernur
(7) B S Salah
satu novel Ashadi Siregar berjudul Cintaku di kampus biru.
(8) B S Para
calon jemaah Haji diasramakan di Pondok Gede.
(9) B S Pangeran
Charles merupakan calon pengganti Ratu Inggris.
(10) B S Setiap
tahun ia selalu ber-Lebaran di kampung halamannya.
C. Cobalah lengkapi pernyataan di bawah ini dengan
pilihan yang Anda anggap tepat!
(1) Nama huruf c, y, dan q yang benar adalah
(a) se,
ey, dan kyu (c) se, ye, dan kyu
(b) ce,
ay, dan ki (d) ce, ye, dan ki
(2) Penulisan huruf kapital pada contoh di bawah
ini yang benar menurut ejaan adalah
(a) Aku
cinta Bahasa Indonesia.
(b) Aku
cinta bahasa Indonesia.
(c) Aku
cinta bahasa indonesia.
(d) aku
cinta bahasa indonesia.
(3) Singkatan lambang kg, l, dan m dilafalkan
dengan
(a) ka-ge,
el, dan em
(b) kilogram,
el, dan em
(c) ka-ge,
liter, dan meter
(d) kilogram,
liter, dan meter
(4) BBC dan Unicef dilafalkan dengan
(a) be-be-ce
dan unicef
(b) bi-bi-si
dan yunisyef
(c) be-be-se
dan unisyef
(d) be-be-ce
dan yunisyef
(5) TV dan TVRI dilafalkan dengan
(a) te-ve
dan ti-vi-er-i
(b) ti-vi
dan te-ve-er-i
(c) te-ve
dan te-ve-er-i
(d) ti-vi
dan ti-vi-er-i
(6)
Penulisan di bawah ini yang ejaannya benar adalah
(a) Tutur
sapanya ke-Inggris-Inggris-an
(b) Tutur
sapanya keinggris-inggrisan
(c) Tutur
sapanya keinggrisinggrisan
(d) Tutur
sapanya ke-Inggris-inggrisan
(7) Penulisan huruf kapital yang benar adalah
(a) Mereka
pergi ke rumah Pak Camat
(b) Mereka
pergi ke rumah pak Camat
(c) Mereka
pergi ke rumah Pak camat
(d) Mereka
pergi ke rumah pak camat
(8) Angka
tahun 1945 dilafalkan dengan
(a) sembilan
belas empat puluh lima
(b) satu-sembilan-empat-lima
(c) sembilan
belas empat lima
(d) seribu
sembilan ratus empat puluh lima
(9) SIM dan BRI dilafalkan dengan
(a) sim
dan bri
(b) es-i-em
dan beer-i
(c) sim
dan be-er-i
(d) es-i-em
dan bri
(10) Kata hidrologi dan ekologi
dilafalkan dengan
(a) hidrologi
dan ekolokhi
(b) hidrolokhi
dan ekologi
(c) hidrologi
dan ekolokhi
(d) hidrologi
dan ekologi
Latihan
2
A Pilihlah jawaban B jika pernyataan dibawah
ini benar dan S jika salah.
(1) B S Judul buku, tabel, dan subbab diakhiri
dengan tanda titik.
(2) B S Dia
telah berangkat pada pukul 10.00 tadi siang.
(3) B S Setiap
ungkapan penghubung antarkalimat diikuti dengan tanda koma
(4) B S Tanda
koma digunakan di belakang kata atau ungkapan penyeru seperti hai
dan aduh
(5) B S Bagian-bagian
alamat yang ditulis berurutan kesamping dipisahkan dengan
tanda titik.
(6) B S Kata
sebab, sehingga, dan bahwa tidak didahului dengan tanda
koma.
(7) B S Gelar
akademik yang ditulis di belakang nama orang didahului dengan tanda
koma.
(8) B S Tanda
koma juga digunakan di belakang nama
pelaku dalam teks drama.
(9) B S Antara
angka dan –an serta se- dan kata yang berhuruf awal kapital
dipisahkan
dengan
tanda hubung.
(10) B S Tanda
garis miring dapat digunakan untuk menyatakan makna ‘tiap’ dan
‘atau’
B. Cobalah
anda lengkapi pernyataan di bawah ini dengan pilihan yang tepat.
(1) Penulisan daftar pustaka yang benar adalah
(a) Moeliono,
Anton M. 1988. Kembara Bahasa. Jakarta:
PT Gramedia.
(b) Moeliono,
Anton M. Kembara Bahasa. PT Gramedia, Jakarta, 1988
(c) Moeliono,
Anton M. 1988, “Kembara Bahasa”. Jakarta:PT Gramedia.
(d) Anton
M. Moeliono, 1988, Kembara Bahasa. Jakarta: PT Gramedia.
(2) Penulisan
angka penunjuk waktu yang benar adalah
(a) pukul
08.00-16.00
(b) pukul
08.00-16.00
(c) pukul
08.00-16.00
(d) Pukul
0800-1600
(3) Penulisan
bilangan tingkat yang tepat adalah
(a) ke
5
(b) ke-5
(c) ke
V
(d) ke-V
(4) Penulisan gelar akademik yang tepat adalah
(a) Suryawati,
SE
(b) Suryawati,
S.E.
(c) Suryawati
SE
(d) Suryawati,
SE
(5) Penulisan gabungan angka tahun dan –an
yang benar adalah
(a) 1990-an
(b) 1990an
(c) sembilan
belas sembilan puluhan
(d) satu
sembilan sembilan kosong
(6) Penulisan imbuhan pada singkatan berhuruf
kapital yang tepat adalah
(a) di-PT-kan
(b) diPTkan
(c) dipetekan
(d) di-pete-kan
(7) Penggunaan
tanda koma, antara lain,
(a) di
belakang singkatan gelar akademik
(b) di
belakang ungkapan penghubung antarkalimat
(c) di
belakang kata tetapi dan melainkan
(d) di
belakang unsur-unsur dalam singkatan
(8) Penulisan
singkatan atas nama yang benar adalah
(a) a.n (c) a-n
(b) a
/ n (d) a:n
(9) Penggunaan tanda titik dua, antara lain,
(a) di
antara tahun dan halaman buku
(b) di
belakang singkatan gelar akademik
(c) di
antara bagian-bagian pada alamat
(d) di
antara angka dan –an
(10) Tanda yang digunakan diantara unsur-unsur
dalam penomoran surat adalah
(a) tanda
koma
(b) tanda
titik
(c) tanda
garis miring
(d) tanda
hubung
Latihan 3
A.
Pilihlah jawaban B jika pernyataan di bawah ini benar, dan S jika salah.
(1) B S Gabungan
kata atau istilah khusus ditulis serangkai jika sekaligus mendapat
imbuhan awalan dan akhiran.
(2) B S Pro-,
Pra-, dan tuna- termasuk unsur terikat yang harus ditulis serangkai
dengan
unsur yang menyertainya.
(3) B
S Bentuk di yang merupakan kata
depan ditulis terpisah dari unsur yang
menyertainya
(4) B
S Semua bentuk pun ditulis
serangkai.
(5) B
S Bentuk per yang berarti ‘demi’,
‘tiap’, dan ‘mulai’ ditulis serangkai.
(6) B S
Bentuk ke- pada kata keluar yang merupakan lawan dari masuk
ditulis terpisah.
(7) B S
Dalam penulisan judul, kata depan di, ke, dari, dan pada
huruf pertamanya
dapat
ditulis dengan huruf kapital.
(8) B S
Dalam EYD angka dua tidak digunakan sebagai tanda perulangan.
(9) B S
Jika unsur-unsur dalam gabungan kata sudah membentuk satu kesatuan,
gabungan kata itu ditulis serangkai.
(10) B S
Kata depan di menyatakan tempat dan pada menyatakan waktu.
B. Cobalah
anda lengkapi pernyataan di bawah ini dengan pilihan yang tepat.
(1) Penulisan
kata di bawah ini yang benar adalah
(a) kesalah
pahaman
(b) kesalahan
paham
(c) kesalah-pahaman
(d) kesalahpahaman
(2) Gabungan kata di bawah ini yang
penulisannya benar adalah
(a) berpangku
tangan
(b) berpangkutangan
(c) berpangku-tangan
(d) ber-
pangku tangan
(3) Penulisan kata ulang yang benar adalah
(a) kehitam-hitaman
(b) kehitam-hitaman
(c) kehitam2an
(d) kehitamhitaman.
(4) Penulisan bentuk per di bawah ini
yang benar adalah
(a) perkilogram
(b) permeter persegi
(c) perliter
(d) persepuluhan
(5) Penulisan bentuk pun yang benar
adalah
(a) meski pun
(b) ada pun
(c) apa pun
(d) kendati
pun
(6) Pemenggalan kata aktivis yang tepat
adalah
(a) ak-ti-vis
(b) ak-tiv-is
(c) aktiv-is
(d) akt-ivis
(7) Kata saudara jika dipenggal menjadi
(a) sa-u-da-ra
(b) sau-da-ra
(c) sa-uda-ra
(d) sa-ud-a-ra
(8) Pemenggalan
kata ultraviolet yang lebih diutamakan adalah
(a) ul-tra-vi-o-let
(b) ultra-violet
(c) ul-tra-viol-et
(d) ul-tra-vi-olet
(9) Penulisan
awalan di- yang benar terdapat pada kata
(a) disiplin
(b) dituntut
(c) disini, (d) di
pilih.
(10) Penulisan
kata di bawah
ini yang benar adalah
(a) pasca sarjana
(b) prasarjana
(c) sayur mayur
(d) a susila
C. Cobalah
Anda penggal kata-kata di bawah ini
dengan memperhatikan kaidah
pemenggalan
kata yang benar!
1. Reinkarnasi
2. Proklamasi
3. Matahari
4. Regenerasi
5. Prakiraan
6. Struturalisme
7. Eksplisit
8. Instalasi
9. Instrumentalia
10. Stratifikasi
11. Inskripsi
12. Bangkrut
13. Makhluk
14. Masyarakat
15. Transedental
16. Spektakuler
17. Frustasi
18. Degradasi
19. Pragmatik
20. Erni
respatiningsih
Latihan
4
A. Cobalah
Anda jawab pertanyaan di
bawah ini dengan singkat dan jelas!
(1) Apakah
perbedaan singkatan dan akronim?
(2) Apakah
yang disebut akronim nama diri?
(3) Syarat
apakah yang harus dipenuhi dalam pembentukan akronim?
(4) Sebutkanlah
beberapa contoh akronim yang berupa nama diri.
(5) Sebutkanlah
beberapa contoh singkatan lambang.
(6) Bagaimanakah
penulisan singkatan umum?
(7) Bagaimanakah
penulisan singkatan yang mendapat imbuhan?
(8) Mengapa
pemakaian singkatan dan akronim perlu dibatasi?
(9) Apakah
yang dimaksud dengan singkatan umum?
(10) Apakah
yang dimaksud dengan singkatan gelar?
B. Pilihlah
jawaban B jika pernyataan di bawah ini benar dan S jika salah.
(1) B S Singkatan
Umum yang terdiri atas dua huruf penulisannya diantarai tanda
garis
miring.
(2) B S Singkatan
yang berupa gabungan huruf awal suatu kata ditulis dengan huruf
kapital
dan tidak diikuti tanda titik.
(3) B S Singkatan
umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih masing-masing hurufnya
diikuti
tanda titik.
(4) B S Jika
dibentuk dari gabungan huruf awal, akronim ditulis dengan huruf kapital
dan
diikuti tand atitik.
(5) B S Tanda
koma di belakang nama orang yang diikuti singkatan gelar akademik
berfungsi
untuk membedakan singkatan gelar akademik dengan singkatan nama
orang,
keluarga, atau marga.
(6) B S Singkatan
gelar akademik yang beupa gabungan huruf awal masing-masing
hurufnya
diikuti tanda titik.
(7) B S Singkatan
dokter ditulis dengan d kecil dan r kecil (dr).
(8) B S Akronim
yang berupa nama diri ditulis dengan huruf awal huruf kapital.
(9) B S Akronim
dilafalkan seperti kata biasa.
(10) B S Singkatan
lambang tidak diikuti tanda tiitk.
C. Cobalah
Anda lengkapi pernyataan di bawah ini dengan pilihan yang tepat.
(1) Kilogram jika disingkat menjadi
(a) Kg
(b) kg
(c) k.g.
(d) k/ g
(2) Di bawah ini yang termasuk akronim nama diri
adalah
(a) siskamling
(b) IAIN
(c) raker
(d) Orari
(3) Singkatan yang dilafalkan huruf demi huruf
adalah
(
a) PAI
(b) cm
(c) dll
(d) Sdr.
(4) Penulisan
akronim yang berupa gabungan huruf awal yang benar adalah
(a) A.B.R.I
(b) ABRI
(c) Abri
(d) ABRI
(5) Pemakaian
singkatan gelar akademik di bawah ini yang benar adalah
(a) Prof.Dr.Ir.
Usman Nursamsi
(b) Prof.
Dr. Ir. Usman Nursamsi
(c) Prof
Dr Ir Usman Nursamsi
(d) Prof.,
Dr., Ir., Usman Nursamsi
(6) Di bawah
ini yang termasuk singkatan lambang adalah
(a) Ca
(b) dr.
(c) lab
(d) et
al
(7) Penulisan
singkatan nama orang atau nama marga yang benar adalah
(a) Mulyadi,
M.S.
(b) Mulyadi,
MS
(c) Mulyadi
M.S.
(d) Mulyadi
MS
(8) Penulisan
singkatan perseroan terbatas yang tepat adalah
(a) Pt
(b) PT
(c) P.T.
(d) Pt.
(9) L (liter), g (gram), dan m (meter) termasuk:
(a) singkatan lambang
(b) singkatan umum
(c) singkatan nama diri
(d) akronim
(10) Di bawah ini yang termasuk singkatan gelar akademik adalah
(a) Sm. Hk.
(b) Prof.
(c) DPA
(d) DPR
Latihan
5
A. Pilihlah jawaban B jika pernyataan di
bawah ini benar dan S jika salah.
(1) B S Kata
asing system atau sistem diserap menjadi sistim
(2) B S Imbuhan
asing –is, - isasi, dan –itas tidak diserap ke dalam bahasa Indonesia.
(3) B S Kata
modern dan modernisasi diserap secara terpisah.
(4) B S Huruf x asing yang terletak pada awal kata
tetap menjadi x dalam bahasa Indonesia
(5) B S Vokal oo (Inggris) tetap menjadi oo dalam
bahasa kita jika menjadi bagian dari dua suku kata yang berbeda.
(6) B S Akhiran asing –itas sebaiknya tidak
digunakan pada kosa kata asli bahasa Indonesia.
(7) B S Unsur
serapan ialah unsur yang diserap dari bahasa lain, naik bahasa daerah maupun
bahasa asing
(8) B S Shuttle
cock termasuk unsur yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa kita.
(9) B S Kata
asing active atau actief diserap menjadi aktip.
(10) B S Unsur serapan dapat diperlakukan seperti
halnya kata-kata asli bahasa Indonesia.
B. Cobalah Anda lengkapi pernyataan di bawah ini
dengan pilihan yang tepat.
(1) Kata asing coordination
diserap menjadi
(a) kordinasi
(b) koordinasi
(c) koordinir
(d) koordinat
(2) Ejaan kata di bawah ini yang tepat adalah
(a) effektif
(b) efektif
(c) efektip
(d) epektip
(3) Serapan kata asing practic atau praktik yang benar adalah
(a) praktek
(b) praktik
(c) peraktek
(d) peraktik
(4) Pemakaian gabungan konsonan kh yang tepat
terdapat pada kata
(a) khabar
(b) khalbu
(c) akhir
(d) hierarkhi
(5) Nama hari minggu kita serap dari domingo
yang berasal dari bahasa
(a)
Inggris
(b) Belanda
(c) Portugis
(d) Arab
(6) Penulisan kata serapan di bawah ini yang
tepat adalah
(a) aktivist
(b) eksport
(c) kompleks
(d) realiti
(7) kata asing accountant diserap menjadi
(a) akountan
(b) akuntant
(c) akuntant
(d) accountan
(8) Kata asing technique atau techniek serapannya yang tepat adalah
(a) tehnik
(b) teknik
(c) technik
(d) teknis
(9) Ejaan kata di bawah ini yang benar adalah
(a) ijazah
(b) ijasah
(c) izazah
(d) izasah
(10) Akhiran asing –loog yang bermakna ‘ahli’
terdapat pada kata
(a) dialoog
(b) monoloog
(c) kataloog
(d) arkeoloog
C. Perbaikilah ejaan kata-kata di bawah ini!
1. Import
13. Fotocopy
2. Effektif 14. Fungsionil
3. Idealist 15. Hirarki
4. Indek 16. Kemis
5. Apotik 17. Khasanah
6. Methode 18.
Komputer
7. Kwalitas 19.
Legalisir
8. Thema 20.
Standarisasi
9. Al-Qur’an 21.
Produktifitas
10. Atlit 22.
Formil
11. Azazi 23.
Katalog
12. Frekwensi 24.
Variatif
Apa jawaban yg benar pada poin B?
BalasHapusApa jawaban yang tepat pada poin B?
BalasHapusbagus
BalasHapusThe Best Casinos in Las Vegas 2021 - Mapyro
BalasHapusIf you're an American gambler, 성남 출장샵 you're a 광주 출장샵 gambler. We've got you covered with everything you need to know about casino 상주 출장안마 gaming, from 포항 출장마사지 slots 부천 출장안마 to table games.